Jumaat, 8 Oktober 2010

Meski Sudah Minta Maaf, Pakistan Tidak Akan Buka Perbatasan untuk NATO


Jumat, 08/10/2010 10:35 WIB



Pakistan mengatakan tidak akan membuka kembali jalur pasokan kunci untuk pasukan NATO ke Afghanistan meski sudah ada permintaan maaf dari AS atas serangan mematikan lintas-perbatasan baru-baru ini.

Pakistan telah mendiblokir rute pasokan NATO ke Afghanistan, untuk delapan hari berturut-turut pada hari Kamis kemarin.

Pejabat Pakistan mengatakan pos perbatasan yang merupakan kunci masuknya pasokan untuk NATO akan tetap ditutup dalam beberapa hari mendatang sebagai bagian dari pembalasan terhadap serangan NATO baru-baru ini yang menewaskan tiga tentara Pakistan di sebuah pos di dekat perbatasan Afghanistan.

Penutupan akan terus berlanjut meski sudah ada permintaan maaf resmi oleh Duta Besar AS di Islamabad Anne Patterson atas serangan dan pelanggaran yang telah mereka lakukan. Permintaan maaf itu muncul setelah NATO mengakui bahwa dua helikopter mereka telah memasuki wilayah udara Pakistan.

Pejabat politik dan militer senior di Islamabad dilaporkan menekankan bahwa pasukan pimpinan Amerika harus menerima tanggung jawab dan meminta maaf atas pelanggaran wilayah udara Pakistan baru-baru ini.

Laporan-laporan mengatakan ratusan kendaraan NATO, termasuk truk tanker dan kontainer terpaksa diparkir di berbagai bagian wiayah barat laut Pakistan dekat perbatasan Afghanistan. Dan setidaknya 55 tanker bahan bakar NATO telah diserang oleh Taliban selama seminggu terakhir.

Pakistan memblokir rute pasokan utama sebagai bentuk protes kepada pasukan pimpinan Amerika dan serangan pesawat tak berawak terhadap negara itu pekan lalu.

Pemblokiran itu, tetap tidak menghentikan pasukan AS dari melakukan serangan yang tidak sah di wilayah Pakistan. Dalam insiden terbaru dari serangan tersebut, pesawat pembom tak berawak AS menewaskan sedikitnya empat orang di Pakistan pada hari Kamis.

Pemerintah Pakistan bersikeras serangan udara terhadap wilayah mereka yang dilakukan oleh AS tidak bisa dibenarkan.

Kementerian luar negeri Islamabad mengatakan serangan yang tidak sah tidak dibenarkan.

"Kami percaya bahwa serangan tersebut kontra-produktif dan juga merupakan pelanggaran kedaulatan kami," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Pakistan Abdul Basit kepada wartawan, Kamis kemarin (7/10).

Hampir 150 orang, kebanyakan dari mereka warga sipil, telah tewas dalam serangan pesawat tak berawak AS pada bulan September.(fq/prtv)

Tiada ulasan:

Catat Ulasan