Sabtu, 1 Mei 2010

Israel Anggap Turki Bukan Lagi Sekutu Strategis


Kamis, 29/04/2010 12:31

Pihak intelijen Zionis Israel mengungkapkan ketakutan mereka terhadap hasil 'luar biasa' dari hubungan antara Turki dan Israel, mereka mengumumkan perlu adanya evaluasi kembali secara menyeluruh hubungan Turki-Israel yang akhir-akhir ini dipenuhi oleh banyak ketegangan.
Salah satu sumber menambahkan bahwa intelijen Israel tidak lagi melihat Turki hari ini sebagai sekutu strategis mereka, ditambah lagi dengan adanya keprihatinan pemerintah Israel dengan meningkatnya pertumbuhan sentimen anti-semit di Turki, serta sikap yang di tunjukkan pemerintah Turki di bawah kepemimpinan Erdogan secara terbuka dan kasat mata saat ini cenderung bermusuhan dan menyerang Zionis Israel.

Surat kabar Israel Maariv pada edisi Rabu kemarin (28/4) berdasarkan atas sumber-sumber dari dalam industri militer Zionis, mengatakan: "Keadaan di lapangan menunjukkan penurunan yang signifikan dalam komunikasi antara kedua belah pihak, khususnya berkaitan dengan suatu kesepakatan senjata baru atau kunjungan pertukaran antara Turki-Israel."

Maariv menambahkan bahwa ada perkiraan konsensus di antara sayap politik dan militer di Turki untuk cenderung 'keras' dengan entitas Zionis, yang berdampak negatif pada tingkat kerjasama pada periode-periode terakhir saat ini.(fq/imo)

eramuslim.com

___________________________________________________________________________________

Sememangnya inilah yang dimahukan Erdogan. Untuk membatalkan hubungan diplomatik dengan Israel yang sudah berpuluh tahun itu tidak semudah seperti memutuskan tali layang-layang. Ia memerlukan satu mekanisme untuk membuatkan Israel menjauh dengan sendiri dari Turki. Lihatlah, ramalan aku mengatakan tidak lama lagi akan ada demonstrasi-demonstrasi atau tindakan-tindakan yang mengecam Erdogan dan kelompoknya bertujuan untuk menjatuhkan mereka yang akan digerakkan oleh tangan-tangan ghaib (Illuminati, Freemason, dan yang sewaktu dengannya) dengan hasil kerjasama puak sekularis dan kemelis, seperti yang berlaku di Thailand sekarang.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan