Selasa, 29 Mac 2011

Ulama Afghanistan: Pasukan Pimpinan AS Lecehkan Agama dan Budaya Lokal



Selasa, 29/03/2011 08:07

Sekelompok ulama terkemuka Afghanistan menyerukan diakhirinya invasi darat pasukan pimpinan AS dan serangan udara mereka, di mana serangan-serangan itu telah menyinggung kepekaan agama masyarakat Afghanistan.

Para ulama pada pertemuan puncak di selatan kota Kandahar mengatakan bahwa pasukan pimpinan Amerika mengabaikan budaya lokal dan serangan mereka telah menargetkan ratusan warga sipil di berbagai bagian negara yang dilanda perang, seorang koresponden Press TV melaporkan.

Pertemuan tersebut dihadiri oleh ulama terkemuka, para siswa sekolah-sekolah agama dan pejabat senior pemerintah.

Mereka juga mencatat bahwa militer pimpinan AS telah sering menyerang masjid, sekolah-sekolah agama Islam, pusat-pusat keagamaan dan fasilitas sipil.

Pernyataan para ulama ini datang seminggu setelah pasukan pimpinan Amerika menodai kitab suci umat Islam Al-Qur'an dan menghina simbol Islam dalam serangan di sebuah sekolah Islam di Propinsi Ghazni.

Pejabat pemerintah Afghanistan mengecam keras insiden tersebut untuk apa yang mereka sebut sebagai tindakan operasi yang tidak terkoordinasi oleh pasukan asing pimpinan AS yang ditempatkan di negara yang dilanda perang.

Menurut laporan PBB, sekitar 2.800 warga sipil tewas oleh pasukan asing di Afghanistan pada tahun lalu. Angka tersebut merupakan yang tertinggi sejak dimulainya invasi pimpinan Amerika tahun 2001.

Ratusan warga sipil telah kehilangan nyawa mereka dalam serangan udara pimpinan AS dan operasi darat di berbagai bagian Afghanistan selama beberapa bulan terakhir.

Warga sipil telah menjadi korban utama kekerasan di Afghanistan, khususnya di provinsi yang bermasalah di selatan dan timur Afghan. Lebih dari 150.000 pasukan asing ditempatkan di negeri ini.(fq/prtv)

_____________________________________________________

Siapa kata mereka langgar Afghanistan untuk memburu Al Qaeda? Tidak, mereka pergi dengan satu tujuan, melenyapkan Islam dan melenyapkan generasi Al Mahdi dan segala unsur yang boleh membangkitkan generasi Mahdi. Pakistan, kamu bersiap sedia, giliran kamu pula akan tiba.

Tiada ulasan:

Catat Ulasan